Selasa, 25 Juni 2013

Siklus produksi merupakan serangkaian kegiatan usaha untuk mengasilkan produk

Tugas 6
Kelompok 8
Nama kelompok :
Irvan stevanus  682012007
Theo martinus  682012070
Anggakara diaz  682010052
Jefri nova d  682010025






1.Jelaskan tentang siklus produksi (Production Cycle)!
Siklus produksi merupakan serangkaian kegiatan usaha untuk mengasilkan produk atau barang secara terus-menerus. Keberadaan system informasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan system informasi akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau jasa yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya produksi serta evaluasi kinerja terhadap produktifitas yang dihasikan.

2. Sebutkan dan jelaskan aktivitas-aktivitas dalam siklus produksi!
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
Perancangan Produk (Aktivitas 1)
• Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
• Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
• Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
• Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi
Operasi Produksi (Aktivitas 3)
• Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)
• Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
• Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
3. Sebutkan dan jelaskanThreats and Applicable Control Procedures yang dilakukan dalam setiap aktivitas produksi!

Proses

Ancaman
Prosedur Pengendalian yang dapat diterapkan


Desain Produk


Desain produk yang kurang baik

-Perbaiki informasi tentang pengaruh desain produk atas biaya
-Data terinci mengenai biaya jaminan dan perbaikan

Perencanaan dan Penjadwalan


-Kelebihan / kekurangan produksi
-Investasi yang tidak optimal dalam aktiva tetap

-Sistem perencanaan produksi yang lebih baik
-Tinjau dan setujui perolehan aktiva tetap; pengendalian anggaran






Operasi Produksi




Pencurian/ perusakan persediaan dan aktiva tetap

-Batasi akses fisik ke persediaan dan aktiva tetap
-Dokumentasikan semua perpindahan persediaan sepanjang proses produksi
-Identivikasi semua aktiva tetap
-Dokumentasi yang memadai dan tinjau semua transaksi yang melibatkan pembuangan
-Asuransi yang memadai



Akuntansi Biaya

Kesalahan pencatatan dan memasukkan data mengakibatkan data biaya yang tidak akurat

Pengendalian entri data; penggunaan pemindai kode garis jika memungkinkan; rekonsiliasi jumlah tercatat dengan perhitungan fisik secara periodik




Ancaman Umum




-Hilangnya data




-Kinerja yang kurang baik

-Buat cadangan dan perencanaan pemulihan dari bencana; batasi akses ke data biaya

-Pelaporan yang lebih baik dan tepat waktu

 Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk  dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Yang termasuk aktiva tetap : gedung toko, peralatan toko, akumulasi penyusutan gedung dan peralatan, kendaraan, dll
Desain Produk
Desain produk yang kurang baik akan menaikkan biaya dalam beberapa hal.Menggunakan terlalu banyak komponen khusus ketika memproduksi produk yang hampir sama akan meningkatkan biaya yang berhubungan dengan pembelian dan pemeliharaan persediaan bahan baku. Hal ini sering kali juga mengakibatkan proses produksi yang tidak efisien karena banyaknya kerumitan dalam perubahan produksi dari suatu jenis produk ke produk lainnya. Produk yang didesain kurang baik akan lebih banyak menimbulkan biaya jaminan dan perbaikan. Desain produk dapat diperbaiki melalui data yang akurat tentang hubungan antara komponen dengan barang jadi. Contohnya, produsen mobil telah mendapatkan penghematan biaya yang signifikan dengan menaikkan jumlah komponen bersama dalam dan lintas lini produk. Analisis atas jaminan dan biaya perbaikan dapat mengidentifikasi penyebab utama kegagalan produk. Informasi itu dapat kemudian digunakan untuk
mendesain ulang produk agar dapat meningkatkan kualitas.
Perencanaan dan Penjadwalan
Dua ancaman yang saling berkaitan dalam proses perencanaan dan penjadwalan adalah kelebihan produksi atau kekurangan produksi. Kelebihan produksi dapat mengakibatkan kelebihan pasokan barang atas permintaan jangka pendek, hingga menciptakan potensi masalah arus kas karena sumber daya terikat dalam persediaan.Kelebihan produksi juga meningkatkan risiko menanggung persediaan yang tidakterpakai. Sebaliknya, kekurangan produksi dapat mengakibatkan kehilangan peluang penjualan dan ketidakpuasan pelanggan. Perencanaan produksi yang lebih akurat dapat mencegah kelebihan dankekurangan produksi. Perbaikan membutuhkan prediksi penjualan yang akurat dan baruserta data mengenai jumlah persediaan, semuanya adalah informasi yang dapat
disediakan oleh sistem siklus pendapatan dan pengeluaran. Sebagai tambahan, informasimengenai kinerja produksi, terutama yang berhubungan dengan tren total waktuproduksi setiap produk, harus dikumpulkan secara teratur. Sumber-sumber data ini dapatdigunakan secara periodik untuk meninjau dan menyesuaikan jadwal induk produksi.
Operasi Produksi
Pencurian persediaan dan aktiva tetap adalah ancaman utama bagi perusahaan manufaktur. Sebagai tambahan dari hilangnya aktiva, pencurian juga mengakibatkan kelebihan saldo aktiva, yang dapat mengarah pada analisis yang salah atas kinerja keuangan dan dalam kasus persediaan, kekurangan produksi.Guna mengurangi risiko kehilangan persediaan, akses fisik ke persediaan harus dibatasi dan semua perpindahan persediaan harus didokumentasikan. Jadi, permintaan bahan baku harus digunakan untuk mensahkan pelepasan bahan baku ke bagian produksi. Baik staf administrasi bagian pengendalian persediaan maupun pegawai bagian produksi yang menerima bahan baku, harus menandatangani permintaan tersebut untuk mengakui pelepasan barang ke bagian produksi. Permintaan tambahan bahan baku di luar jumlah yang disebutkan dalam daftar bahan baku juga harus didokumentasikan dan disahkan oleh personel tingkat supervisor. Kartu perpindahan harus digunakan untuk mendokumentasikan perpindahan selanjutnya persediaan di sepanjang berbagai tahap proses produksi. Pengembalian bahan baku apa pun yang tidak digunakan dalam produksi juga harus didokumentasikan.
Pemisahan tugas yang memadai merupakan hal yang penting untuk menjaga persediaan. Memelihara penyimpanan fisik persediaan bahan baku dan barang jadi adalah tanggung jawab bagian penyimpanan persediaan. Supervisor departemen atau pabrik terutama bertanggung jawab atas persediaan barang dalam proses. Fungsi otorisasi, yang dicerminkan melalui pembuatan perintah produksi permintaan bahan baku, dan kartu perpindahan, adalah tanggung jawab perencana produksi, atau, akhirakhir ini, menjadi tanggung jawab sistem informasi itu sendiri. Pemindai kode garis dan terminal on-line digunakan untuk mencatat perpindahan persediaan, sehingga dapat memelihara catatan persediaan perpetual yang akurat. Konsekuensinya, pengendalian akses yang baik dan uji kesesuaian adalah hal yang penting untuk memastikan bahwa hanya personel yang berhak sajalah yang memiliki akses ke catatan-catatan tersebut. Terakhir, seorang pegawai yang tidak memiliki tanggung jawab penyimpanan harus secara periodic menghitung persediaan yang dimiliki. Perbedaan apa pun antara perhitungan fisik ini dengan jumlah yang dicatat harus diselidiki.
Pengendalian yang hampir sama dibutuhkan untuk menjaga aktiva tetap. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, aktiva tetap harus diidentifikasi dan dicatat. Para manajer harus diserahkan tanggung jawab dan akuntabilitas untuk aktiva tetap yang berada di bawah kendalinya. Ukuran keamanan harus ada untuk mengendalikan akses fisik ke aktiva tetap. Pelepasan aktiva tetap harus disahkan dengan benar dan didokumentasikan. Sebuah laporan mengenai semua transaksi aktiva tetap harus dicetak secara periodik dan dikirim ke kontroler, yang harus memverifikasi bahwa setiap transaksi telah disahkan dan dilaksanakan dengan benar.
Terakhir, persediaan dan aktiva tetap juga dapat terkena risiko kehilangan karena kebakaran atau bencana lainnya. Oleh karenanya, asuransi yang mencukupi harus dibuat untuk memberikan perlindungan atas kehilangan semacam ini dan memberikan penggantian atas aktiva tersebut.
Akuntansi Biaya
Pencatatan dan pemrosesan data aktivitas produksi yang tidak akurat dapat menurunkan efektivitas penjadwalan produksi dan merusak kemampuan pihak manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan operasi produksi. Contohnya, data biaya yang tidak akurat dapat mengakibatkan keputusan yang tidak tepat tentang produk mana yang diproduksi dan bagaimana menetapkan harga jual saat ini. Kesalahan dalam catatan persediaan dapat mengarah baik pada kelebihan maupun kekurangan produksi barang. Ketidakakuratan dalam laporan keuangan dan laporan manajerial dapat membiaskan analisis kinerja di masa lampau dan keinginan investasi di masa mendatang atau perubahan dalam operasi. Prosedur pengendalian terbaik untuk memastikan bahwa entri data akurat adalah dengan mengotomatiskan pengumpulan data dengan menggunakan pemindai kode garis, pembaca kartu, dan alat lainnya. Ketika semua hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan, terminal on-line haras digunakan untuk entri data. Password dan ID pemakai
harus digunakan untuk membatasi akses hanya ke pegawai yang berhak saja. Sebagai tambahan, matriks pengendalian akses harus digunakan untuk membatasi akses hanya ke bagian database tertentu yang dibutuhkan pegawai tertentu untuk melakukan tugas yang diberikan. Pemeriksaan digit dan verifikasi closed-loop harus digunakan untuk memastikan bahwa informasi mengenai bahan baku digunakan, operasi dilakukan, dan nomor pegawai dimasukkan dengan benar. Pemeriksaan validitas, seperti membandingkan nomor barang bahan baku dengan yang tercantum dalam file daftar bahan baku, memberikan kepastian lebih. Terakhir, untuk memverifikasi akurasi catatan database, perhitungan fisik secara periodik atas persediaan harus dilakukan dan dibandingkan
dengan jumlah yang dicatat.
Seperti juga dengan persediaan, pemeriksaan periodik dan perhitungan atas semua aktiva tetap harus dilakukan, dan angka-angka tersebut harus direkonsiliasi dengan jumlah yang dicatat. Kelebihan nilai aktiva tetap meningkatkan biaya melalui depresiasi tambahan dan pajak gedung yang lebih tinggi. Kekurangan nilai aktiva tetap juga dapat menimbulkan masalah; contohnya, perhitungan yang tidak akurat atas jumlah computer yang digunakan, dapat menyebabkan perusahaan secara tidak sadar melanggar persyaratan lisensi software.
Ancaman Umum
Seperti dalam siklus lainnya, dua ancaman umum dalam siklus produksi adalah hilangnya data dan kinerja yang kurang baik. Hilangnya data produksi akan menghalangi pengawasan persediaan dan aktiva tetap, sehingga menyusahkan untuk memastikan bahwa aktivitas produksi telah dilakukan secara efisien dan efektif. Oleh karenanya, catatan persediaan dan barang dalam proses harus dilindungi dari kehilangan sengaja atau tidak sengaja, atau dari kerusakan. Pembuatan cadangan secara rutin atas semua file data juga merupakan keharusan. Copy tambahan atas file utama penting, seperti perintah produksi yang belum diselesaikan dan persediaan bahan baku, harus disimpan di luar lokasi perusahaan. Guna mengurangi kemungkinan penghapusan tidak sengaja file-file yang penting, semua disket dan tape haras memiliki baik label internal maupun eksternal. Pengendalian akses juga merupakan hal yang penting, karena kehilangan rahasia dagang produksi, dapat menghancurkan perusahaan. Contohnya, seorang pelanggan Recon Optical di Barrington, Illinois, mendapatkan akses ke database produksi perusahaan, mencuri rahasia dagang perusahaan, dan menggunakan informasi itu untuk bersaing dengan Recon. Sebagai akibatnya, Recon Optical terpaksa memberhentikan 800 dari 1.000 pegawainya. Walaupun perusahaan yang menjadi korban karena hal ini dapat menuntut penipunya, kompensasi keuangan apa pun akan terlambat didapatkan untuk mengembalikan bisnisnya.


4. Berikan gambaran dan jelaskan Keterkaitan siklus produksi dengan siklus yang lainnya dalam proses bisnis!
Siklus produksi berkaitan erat dengan sub sistem yang lain. Hubungan antara sistem produksi dan sub system lainnya secara komprehensif di uraikan pada gambar di bawah ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYJk9znANgRWaGeSi1hWQQNiFMuaqOiQPim2IqBXw5qfF26wzA6GemTW47MpIERD2yMlIXuo0ULhnLPX56p0hBpTAptwJ7_Jd_xOxFkWcT7qFKuax-V9_GgzeivWtNP4yymL9Rm-sBKQ/s1600/Untitled-1.jpg

 Sistem Informasi siklus pendapatan memberikan informasi (pesanan pelanggan dan ramalan penjualan)yang digunakan untuk merencanakan produksi serta tingkat persediaan.Sebaliknya,SI Siklus Produksi mengirimkan informasi ke siklus pendapatan  mengenai barang jadi yang telah dibuat dan tersedia untuk dijual.Informasi mengenaikebutuhan bahan baku dikirim ke system informasi siklus pengeluaran,dalam bentuk formulir permintaan pembelian.Sebagai gantinya,siklus pengeluaran memberikan informasi tentang perolehan bahan baku dan juga mengenai pengeluaran lainnya yang dimasukkan ke dalam overhead pabrik.Informasi mengenai tenaga kerja yang dibutuhkan akan dikirim ke siklus SDM,yang selanjutnya akan memberikan data mengenai biaya dan ketersediaan tenaga kerja.Tahap terakhir,informasi mengenai harga pokok penjualan akan dikirim ke system informasi buku besar dan pelaporan.
Perencanaan audit siklus produksi
Siklus produksi berkaitan dengan proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Siklus ini meliputi perencanaan dan pengendalian tentang jenis dan jumlah barang yang diproduksi, tingkat persediaan yang harus diselenggarakan,dan transaksi-transaksi serta kejadian-kejadian yang bersangkutan dengan proses produksi. Transaksi dalam siklus ini dimulai pada saat bahan baku diminta untuk keperluan produksi, dan diakhiri dengan pengiriman barang yang diproduksi menjadi barang jadi. Transaksi-transaksi dalam siklus ini disebut transaksi-transaksi produksi. Siklus produksi bersinggungan dengan tiga siklus berikut yaitu:
1) siklus pengeluaran dalam hal pembelian bahan baku dan berbagai pengeluaran biaya overhead
2) siklus personalia dalam hal terjadi pengeluaran biaya tenaga kerja produksi
 3) siklus pendapatan dalam hal penjualan barang jadi.

Perencanaan audit siklus personalia
Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan. Jenis-jenis konpensasi meliputi gaji, upah, (per jam, per hari atau per unit pekerjaan), komisi,bonus, tunjangan, opsi membeli saham, berbagai kesejahterahaan (benefit) yang diberikan kepada pegawai (misalnya asuransi kesehatan). Kelompok transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi-transaksi penggajian/ pengupahan. Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain. Pembayaran kompensasi kepada karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang dipotong perusahaan dari penghasilan karyawan berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran.
siklus pendapatan dalam hal penjualan barang jadi

Ada dua tujuan audit yang akan diuraikan dalam bahasan berikut, yaitu:
1)tujuan audit atas kelompok transaksi yangberkaitan dengan transaksi-transaksi produksi,
 2)tujuan audit atas saldo rekening harga pokok penjualan.


5. Berikan Contoh dalam sebuah kasus untuk keterkaitan siklus produksi dalam proses bisnis! Analisis pula dari kasus tersebut bagaimana Threats and Applicable Control Procedures!

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR – Budhi SP
Karakteristik Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur (manufacturing firm) adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian menjual barang jadi tersebut. Kegiatan khusus dalam perusahaan manufaktur adalah pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Kegiatan ini sering disebut proses produksi. Kegiatan produksi, apabila digambarkan akan nampak seperti di bawah ini:
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/3/3d/Purno218.jpg
Bidang akuntansi yang menangani masalah produksi disebut akuntansi biaya (cost accounting). Tujuannya, menetapkan beban pokok produksi barang jadi. Bab ini akan membahas sesuai ruang lingkup yang telah disebutkan, yakni penetapan beban pokok produksi. Titik berat pembahasan masih diletakkan pada pengenalan terhadap proses akuntansi dan laporan khusus untuk perusahaan manufaktur.

Masalah Khusus Perusahaan Manufaktur

Dibandingkan dengan perusahaan dagang, masalah khusus dalam akuntansi perusahaan manufaktur adalah persediaan, biaya pabrikasi (manufacturing costs), biaya produksi dan beban pokok produksi.

Persediaan (Inventory)

Berdasarkan perusahaan dagang, dalam perusahaan manufaktur biasanya terdiri dari tiga macam, yakni:
1. Persediaan bahan baku (raw materials inventory)
2. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)
3. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
Persediaan bahan baku melaporkan harga pokok bahan baku yang ada pada tanggal neraca. Bahan baku adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi. Persediaan dalam proses terdiri dari biaya bahan baku dan biaya-biaya manufaktur lain yang telah terjadi untuk memproduksi barang yang belum selesai. Untuk menyelesaikannya masih diperlukan tambahan biaya. Persediaan barang jadi terdiri dari total biaya pabrik untuk barang-barang yang telah selesai diproduksi, tetapi belum dijual. Sebuah perusahaan manufaktur dengan demikian harus menyediakan tiga perkiraan untuk persediaan.

Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost)

Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur selama suatu periode disebut biaya manufaktur (manufacturing cost), atau lebih dikenal dengan biaya pabrik. Biaya ini digunakan untuk menyelesaikan barang yang masih sebagian selesai di awal periode, barang-barang yang dimasukkan dalam proses produksi periode itu dan barang-barang yang baru dapat diselesaikan sebagian di akhir periode. Pada dasarnya biaya pabrik dapat dikelompokkan menjadi:
a. Biaya bahan baku (raw materials cost) yaitu biaya untuk bahan-bahan yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh bahan baku adalah kayu bagi perusahaan mebel atau tembakau bagi perusahaan rokok.
b. Biaya tenaga kerja lansung (direct labor cost) adalah biaya untuk tenga kerja yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasikan langsung dengan barang jadi. Contoh buruh langsung adalah tukang kayu dalam perusahaan mebel atau pelinting rokok dalam perusahaan rokok (Sigaret Kretek Tangan = SKT).
c. Biaya overhead pabrik (overhead cost) adalah biaya-biaya pabrik selain bahan baku dan tenga kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan.
Contoh biaya overhead pabrik adalah:
(1) bahan pembantu (kadangkadang disebut: bahan tidak langsung (indirect materials) misalnya perlengkapan pabrik (mur, baut dan pelitur dalam perusahaan mebel);
(2) tenga kerja tidak langsung (indirect labor) yaitu tenaga kerja yang pekerjaannya tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan, misalnya gaji mandor;
(3) pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair);
(4) listrik, air telepon dan lainlain.
Ketiga jenis biaya manufaktur ini dapat dihubungkan dan dilihat keterkaitannya dengan memperhatikan bagan yang diilustrasikan di bawah ini.
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/8/89/Purno219.jpg

Biaya Produksi (Production Cost) dan Biaya Periode (Period Cost)

Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama suatu periode. Biaya ini terdiri dari persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya pabrikasi (manufacturing cost), kemudian dikurangi dengan persediaan barang dalam proses akhir. Biaya pabrikasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan proses produksi. Tiga komponen biaya yang terdapat dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya overhead adalah semua biaya pabrikasi (semua biaya yang terkait dengan proses produksi) yang bersifat tidak langsung, termasuk biaya-biaya yang dibebankan pada persediaan dalam proses pada akhir periode. Biaya overhead ini  seringkali tidak dapat diatribusikan/dilekatkan pada masing-masing unit produk yang dikerjakan secara spesifik. Karena biaya ini biasanya dinikmati bersama selama proses produksi berlangsung. Dalam situasi tertentu dapat pula disebut sebagai biaya bersama (common cost). Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung sering pula disebut sebagai biaya utama (prime cost), yaitu biaya yang merupakan komponen utama dari produk yang dibuat dan dapat dengan mudah diatribusikan pada masing-masing unit produk yang dikerjakan atau dibuat. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead sering pula disebut sebagai biaya konversi (conversion cost), yaitu biaya yang dikeluarkan atau terjadi sehingga bahan baku dapat diubah menjadi produk jadi.
Kelompok biaya lain selain biaya produksi adalah biaya periode (period cost), yaitu biaya nonpabrikasi yang dikeluarkan atau terjadi selama periode berjalan dalam rangka operasional perusahaan. Biaya ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni beban penjualan atau pemasaran dan beban-beban administratif. Klasifikasi biaya yang berbeda-beda ini dilakukan agar dapat mengukur kinerja atau prestasi masing-masing bagian secara lebih fair. Kata lainnya adalah, alokasi yang tepat akan dapat meningkatkan pertanggungjawaban masingmasing bagian. Sehingga sebuah beban, bisa jadi teralokasikan ke dalam pos-pos yang berbeda walaupun jenisnya sama. Beban depresiasi komputer, misalnya, bisa jadi merupakan kelompok biaya overhead, jika komputer tersebut berada di atau dipergunakan untuk kegiatan oleh departemen produksi. Mungkin juga merupakan beban pemasaran/penjualan jika komputer tersebut dimanfaatkan oleh bagian tersebut. Atau boleh jadi pula beban depresiasi komputer tersebut merupakan kelompok beban adminstratif jika komputernya digunakan oleh bagian kantor atau administrasi. Oleh karena itulah kita harus dapat mengklasifikasikan setiap beban ke dalam kelompok biaya yang tepat karena berdasarkan laporan tersebut kinerja suatu bagian/seseorang akan diukur. 

Beban pokok produksi (Cost of Goods Manufactured)

Biaya barang yang telah diselesaikan selama suatu periode disebut beban pokok produksi barang selesai (cost of goods manufactured) atau disingkat dengan beban pokok produksi. Harga pokok ini terdiri dari biaya pabrik ditambah persediaan dalam proses awal periode dikurangi persediaan dalam proses akhir periode. Beban pokok produksi selama suatu periode dilaporkan dalam laporan harga produksi (cost of goods manufactured statement). Laporan ini merupakan bagian dari beban pokok penjualan (cost of goods sold).
Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Seperti telah dijelaskan, siklus akuntansi meliputi tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran yang terdiri dari:
Tahap pencatatan
1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
2. Pencatatan dalam jurnal
3. Pemindahanbukuan ( posting ) ke buku besar
Tahap pengikhtisaran
4. Pembuatan neraca saldo
5. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyelesaian
6. Penyusunan laporan keuangan
7. Pembuatan jurnal penutup
8. Pembuatan neraca saldo penutup
9. Pembuatan jurnal balik
Bab ini tidak akan membahas tahap demi tahap siklus tersebut.
Pembahasan perusahaan manufaktur di sini lebih pada menguraikan tahap-tahap tersebut secara garis besar saja. Penekanan diberikan pada proses akuntansi untuk masing-masing akun/rekening/perkiraan perusahaan manufaktur (ketiga istilah ini dipakai seluruhnya, secara bergantian, sepanjang pembahasan dalam buku ini untuk menunjukkan bahwa ketiganya merupakan istilah yang lazim dipakai sehari-hari dalam praktik pada DU/DI). Namun demikian, tetap diharapkan bahwa pemaparan berikut ini telah mencakup semua pemahaman minimal yang diperlukan untuk dapat menjalankan proses akuntansi pada sebuah perusahaan manufaktur.

Bahan Baku (Raw Materials)

Pembelian bahan baku, seperti halnya perusahaan dagang, dicatat dalam buku pembelian (untuk pembelian kredit) dan buku pengeluaran kas (untuk pembelian tunai). Pembayaran hutang yang bersangkutan dicatat dalam buku pengeluaran kas. Di buku besar, pembelian bahan baku dicatat dalam rekening pembelian dan rekening-rekening lain yang berhubungan, misalnya potongan pembelian serta pembelian retur dan pengurangan harga. Pengeluaran bahan baku dari gudang untuk produksi tidak dicatat.
Jadi, seperti dalam perusahaan dagang, perkiraan persediaan bahan baku hanya digunakan untuk menampung ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode. Jurnal penyesuaian dibuat untuk nilai persediaan yang ada di awal dan akhir periode. Sementara itu, nilai persediaan ditentukan dengan mengadakan penghitungan fisik. Jurnal penyesuaian untuk persediaan (awal dan akhir) dilakukan terhadap rekening Ikhtisar Beban pokok produksi.

Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)

Pembayaran gaji kepada tenaga kerja langsung dicatat dalam buku pengeluaran kas. Dalam buku perlu disediakan perkiraan tersendiri untuk biaya buruh langsung. Pada akhir periode dibuatkan jurnal penyesuaian untuk upah yang masih belum saatnya dibayar. Pembebanan biaya buruh langsung dilakukan dengan mambuat jurnal penutup ke rekening Ikhtisar Beban pokok produksi.

Biaya Overhead Pabrik (Overhead)

Biaya ini terdiri dari berbagai jenis, misalnya: bahan pembantu, tenga keja tidak langsung, gaji, listrik, telepon, perlengkapan pabrik, pemeliharaan dan perbaikan, asuransi, penyusutan bangunan pabrik, penyusutan mesin-mesin pabrik, penyusutan kendaraan pabrik, penyusutan peralatan pabrik dan lain-lain. Untuk tiap-tiap jenis biaya dapat dibuatkan rekening tersendiri di buku besar. Atau, kalau ingin lebih sederhana, dalam buku besar hanya disediakan satu rekening saja yaitu biaya overhead pabrik sebagai rekening induk (sesungguhnya). Rincian biaya overhead pabrik ke dalam tiap-tiap jenis biaya dicatat dalam buku tambahan. Pembelian biaya overhead pabrik, misalnya pembelian bahan pembantu, dicatat dalam buku pembelian. Pembayarannya, dicatat dalam buku pengeluaran kas. Pembebanan biaya overhead pabrik ke dalam produksi dilakukan dengan membuat jurnal penutup atas rekening yang bersangkutan. Rekening lawanya adalah Ikhtisar Beban pokok produksi.

Persediaan dalam Proses ( Work in Process Inventory )

Proses produksi adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus. Sementara itu, akuntansi harus melaporkan informasi keuangan secara berkala. Akibatnya, pada saat laporan keuangan harus dibuat, terdapat kemungkinan adanya sebagian barang yang belum selesai diproses. Walaupun demikian, biaya yang telah terjadi untuk barang itu, tetap harus dilaporkan. Inilah yang dicantumkan sebagai persediaan dalam proses. Untuk memperoleh beban pokok produksi barang yang telah selesai, biaya pabrik ditambah dengan nilai persediaan dalam proses di awal periode dan dikurangi dengan nilai persediaan dalam proses di akhir periode.
Pesediaan dalam proses, baik di awal maupun akhir periode diperoleh dengan jalan melakukan penghitungan phisik. Untuk sementara, jangan diperhatikan dahulu bagaimana menghitung nilai persediaan dalam proses. Yang perlu diketahui adalah bahwa nila ini terdiri dari biaya bahan baku, buruh langsung dan biaya pabrikase yang telah terjadi sampai dengan saat dilaporkan. Untuk mencatat nilai persediaan dalam proses, dibuatkan rekening yang diberi nama: “Persediaan dalam Proses”. Pada akhir periode dibuat jurnal penyesuaian untuk menghilangkan persediaan dalam proses awal dan membebankannya ke proses produksi. Sementara itu, jurnal penyesuaian lain untuk menimbulkan persediaan dalam proses yang ada pada akhir periode. Rekening lawan yang digunakan dalam jurnal penyesuaian tersebut adalah Ikhtisar Beban pokok produksi.
Di bawah ini (pada halaman berikut) diberikan ilustrasi tentang alur pembebanan biaya ke dalam proses produksi hingga pengakuan beban pokok penjualan. Alur ini digambarkan dalam bentuk hubungan di antara buku besar perkiraan-perkiraan yang terkait dengan proses produksi dalam sebuah perusahaan manufaktur. Kita dapat melihat di situ, apa saja perkiraan yang terkait dan harus dibuatkan jurnalnya selama proses produksi berlangsung, dan kapan masing-masing perkiraan tersebut harus didebitkan atau dikreditkan. Tentu saja, ilustrasi tersebut menggambarkan pencatatan yang harus dibuat ketika perusahaan menerapkan metode perpetual untuk persediaannya.
















SUMBER REFERENSI:

http://www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-2/SI439/111064/SI439-111064-830-9.ppt
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Diana%20Rahmawati,%20M.Si./SIA%20Bab%2013.pdf
http://www.scribd.com/doc/75459632/SIKLUS-PRODUKSI
http://www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-2/SI439/111064/SI439-111064-830-9.ppt
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00328-MN%20Bab%202.pdf
http://www.investasionline.net/net/contoh-threats-dalam-aktivitas-produksi.html
ttp://blog.stie-mce.ac.id/istutik/2011/04/12/accounting-information-systems-revenue-cycle/
http://nuraulianaputriyasa.files.wordpress.com
http://www.anneahira.com/proses-bisnis-perusahaan
http://acakanblog.blogspot.com/2010/10/audit-siklus-produksi-dan-jasa.html
http://emansetiawan.dosen.narotama.ac.id/files/2012/11/BAB-13-SIKLUS-PRODUKSI.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Diana%20Rahmawati,%20M.Si./SIA%20Bab%2013.pdf
http://nikmatussholihah.mhs.narotama.ac.id/files/2011/10/Tugas_SIA_2__Rangkuman_Siklus_Produksi.pdf
2008 Prentice Hall Business PublishingAccounting Information Systems, 11/E
Romney/Steinbart.

4 komentar:

  1. Terimakasih postingannya sangat bermanfaat dan jangan sampai lupa lihat Story Whatsapp 2021 Terbaru kalian bisa langsung Klik Di Sini
    Terima Kasih banyak ya

    BalasHapus
  2. msot computer monitors these days are already using LCD technology and some are LED-LCD “ chat avenue

    BalasHapus
  3. Engaging in a proficient Professional Assignment Writing Service involves a meticulous production cycle. From initial research to final editing, each step is crucial for delivering high-quality assignments. Their dedicated team ensures a seamless process, guaranteeing top-notch results.

    BalasHapus